BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian
tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan
mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar dan perang, karena dasar konflik
berbeda-beda. Integrasi nasional adalah masalah yang dialami oleh semua warga
Negara atau nation yang ada di dunia, yang berbea adalah bentuk permasalahan
yang dihadapinya.
BAB II
ISI
A. Pembahasan
a. PERTENTANGA-PERTENTANGAN
SOSIAL ATAU KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Dalam hal ini terdsapat
3 emelemn dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
-
Terdapatnya 2 atau lebih unit-unit atau
bagian-bagian yang terlibat didalam konflik.
-
Unit-unit tersebut mempunyai
perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan,
masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan.
-
Terdapatnya interaksi diantara bagian
yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Konflik dapat terjadi
pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kehidupan sampai
kepada lingkup yang luas yaitu masyarakat.
-
Pada didalam diri seseorang, konflik
menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan
dorongan-dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang.
-
Pada taraf kelompok, kinflik-konflik
ditimbulkan dari yang terjadi didalam diri individu-individu, dari
perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai
dan norma-norma dan motivasi-motivasi untuk menajdikan anggota kelompok
kelompok serta minat-minat mereka.
-
Pada taraf masyarakat, konflik juga
bersumber pada perbedaan diantara
nilai-nilai dan norma-borma kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma
kelompok yang bersangkutan berada.
1. Beberapa
permasalahan integrasi nasional
Permasalahan
utama yang dihadapi dalam integrasi nasional ini adalah adanya cara pandang
yang berada tentang pola laku duniawi dan cara untuk mencapai tujuan. Dengan
kata lain masalah integrasi nasional ini pada prinsipnya beesumber pada
perbedaan ideology.
2. Upaya
pendekatan
a. Untuk
mempertebalkeyakinan selururuh warga Negara yang terdiri dari berbagai golongan
itu terhadap ideology nasional, maka perintah berusaha untuk mewujudkan
idealism atau cita-cita nasional yang diamatkan oleh seluruh bangsa kepada
ideology melalui pembangunan diberbagi sector, dengan titik tekan pada
pemerataan pembangunan politik dan kebudayaan.
b. Berusaha
membuka isolasi antar berbagai kelompk etnis dan antar daerah/pulau dengan
pembangunan sarana komunikasi , informasi dan tranportasi
c. Menggali
kebudayaan daerah untuk dijadikan kebuyaan nasional dan membina pemnggunaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
d. Membentuk
jaringan asimilasi bagi berbagai bentuk etnis baik pribumi maupun ketururan
asing. Untuk langkah ini dapat dicontohkan dengan transmigrasi, pertukaran/
mutasi karyawan dari satu daerah ke daerah lain, adanya BAKOM PKB dan lain-lain
disamping asimilasi budaya.
e. Melalui
jalur-jalur formal seperti pendidikan perundang-undangan yang berlaku bagi
warga Negara dan pendekatan formal lainnya
3. Integrasi
Nasional dalam Persektif
Masalah
integrasi nasional akan tetap merupakan masalah,tanpa memandang apakah itu
Negara baru ataupun Negara yang sudah lama , karna setiap soal konflik dapat saja terjadi.
BAB III
Penutup
A.
KESIMPULAN
Kesadaran
akan pengertian adanya perbedaan kebudayaan system nilai, perbedaan agama yang
ada di Indonesia adalah penting bagi bangsa Indonesia. Satu ikatan lagi
diperlukan yaitu kebudayaan nasional
sehingga ikatan nation Indonesia akan lahir pada tahun1945 itu dapat mempuyai
akar yang kuat. Karna itu integrasi merupakan altenatif yang baik untuk modal
tumbuhnya kebuyaan nasional.
Sumber:
Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta