Sabtu, 24 September 2016

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM SAAT INI .


E-Agriculture


Teknologi informasi akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastuktur Nasional TIK besar, tetapi kerugian bila tidak melakukannya akan jauh lebih besar lagi.

Selain memberikan informasi, teknologi informasi juga dapat membantu jalannya penyuluhan pertanian. Karena pada zaman sekarang tidak ada kegiatan yang tidak menggunakan teknologi walaupun teknologi hanya sekedar mencari informasi untuk diri sendiri ataupun mencari informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.       


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah meliputi berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk bidang pertanian. Penetrasi TIK di bidang pertanian ini sering disebut dengan istilah electronic Agriculture yang disingkat e-Agriculture. FAO mengusulkan defenisi e-Agriculture.

Pada dasarnya e-Agriculture adalah pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pertanian. Pemanfaatan ini dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian, mulai dari proses produksi sampai pada pemasaran hasilnya. Pemanfaatan TIK dapat meliputi berbagai aspek, baik itu perangkat telekomunikasi, komputer ataupun perangkat lunaknya. Tentunya dengan e-Agriculture ini diharapkan TIK dapat dijadikan sebagai alat untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang ada. Beberapa negara telah memiliki cerita sukses tentang e-Agriculture ini salah satunya India dengan e-Choupalnya,

Demikian pula Jepang dan Korea yang telah memanfaatkan e-Agriculture. Di Indonesia, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai instrumen akselerasi pembangunan pertanian. Dalam Rencana Strategik (RENSTRA) Departemen Pertanian, 2005-2009, telah dicanangkan kebijakan operasional program TIK, yaitu:

(i)Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian,
(ii) Peningkatan Pemanfaatan dan Penyebaran Informasi
(iii). Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam Bidang Statistik dan Sistem Informasi, dan
(iv). Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem Informasi. Di Indonesia terdapat pula organisasi yang berfokus pada pemanfaatan TIK di bidang pertanian yaituHimpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI).

Di bawah ini beberapa contoh riset dan pengalaman pemanfaatan TIK di bidang pertanian:
1.     Untuk mendukung perekaman jurnal kegiatan pertanian, Kouno dkk, telah mengembangkan sebuah sistem yang mengkombinasikan web camera dan sebuah robot metrologi. Web camera ini secara otomatis mengumpulkan foto-foto tanaman yang digunakan untuk menganalisa secara jarak jauh (remote) kondisi dan perkembangan tanaman.

2.     Sugawara, mengembangkan sebuah jurnal kegiatan pertanian berbasis mobile-phone untuk mengumpulkan data pertanian


3.     Otuka dan Yamakawa mengembangkan sistem berbasis PDA yang dikombinasikan dengan Global Positioning System (GPS) untuk mengumpulkan data pertanian dan lokasinya

4.     Fukatsu dkk mengembangkan sistem untuk memonitoring sebuah area pertanian, sistem ini diberi nama Field Server. Sistem ini memiliki sejumlah sensor untuk memantau suhu, kelembaban, sinar matahari, kondisi tanah. Serta memiliki fitur untuk terhubung ke jaringan Internet.


5.     Seorang petani jepang yang melengkapi greenhouse-nya dengan sistem web camera yang semula ditujukan untuk memantau kondisi dan perkembangan tanamannya, tetapi kemudian sistem ini digunakannya sebagai sistem untuk mempromosikan tanaman/buah2an yang ada di greenhouse-nya menggunakan web camera untuk memantau tanamannya dan mengubungkannya ke jaringan Internet, petani ini menjual tanamannya kepada pembeli dan memberikan kebebasan sang pembeli memantau perkembangan buah-buahan tersebut melalui web hingga siap dipanen.

6.     Manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (Mulyandari 2005), khususnya dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di antaranya adalah: 
Kelebihan :
1.     Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional.

2.     Membuka akses petani terhadap informasi pertanian untuk:
A . Meningkatkan peluang potensi peningkatan pendapatan dan cara pencapaiannya;
B.  Meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan posisi tawarnya, serta
C. Meningkatkan kemam-puan petani dalam melakukan diversifikasi usahatani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia, jumlah produksi yang diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output. 

3.     Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan dan peman-faatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal. 

4.     Memfasilitasi dokumentasi informasi per-tanian di tingkat lokal (indigeneous know-ledge) yang dapat diakses secara lebih luas untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal. 
Kekurangan :
1.     Mempengaruhi pola berpikir : Masyarakat kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru.

2.     Hilangnya budaya Tradisional : Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern.


3.     Banyak menimbulkan berbagai kerusakan: Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004,  kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau,  lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relatif singkat istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko”.

Saran
Agar lingkungan tetap terjaga khususnya lingkungan pertanian hendaklah selalu memperhatikan keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya.Supaya tidak terjadi kerusakan yang fatal akibat penggunaan teknologi dalam bidang pertanian, hendaklah manusia mempersiapkan solusi-solusi yang bisa mengurangi dampak kerusakan pada lingkungan akibat penggunaannya. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, setiap penggunaan teknologi pengembang pertanian pastinya akan ada dampak buruk yang akan dirasakan. Serta kurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida supaya keseimbangan ekosisem tertap terjaga, gunakan lah pupuk kimia dan pestisida sekedarnya jangan jadikan pupuk kimia dan pestisida sebagai bahan utama dalam menyuburkan tanaman.

Sumber :
https://imammukhlisin271.wordpress.com/2013/03/22/manfaat-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-bidang-pertanian/


Password Komputer

Cara Membuat Password Pada Windows Manfaat Memasang Password Komputer   Manfaat Memasang Password Komputer Memberi password pada...