1. Penjelasan tentang
management dari :
a. James
A.F Stoner
Manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. ( http://manajemenstiesbi.blogspot.co.id/2012/10/definisi-manajemen.html)
b. Peter
E Drucker
Management diperlukan oleh sebuah
organisasi agar pencapaian tujuan dapat berjalan Efektif (mengerjakan sesuatu
dengan tepat yg berorientasi pada hasil) dan Efisien (mengerjakan sesuatu
dengan benar yang berorientasi pada biaya).
2. Penjelasan
fungsi Management dari POAC / POLC :
Fungsi POAC
sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya. Berikut adalah pemaparan
singkat tentang tiap bagian dari POAC, yang mana akan dibahas lebih dalam di
bab lain:
A. Planning
Planning meliputi pengaturan
tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning
telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala
sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa
depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan
melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi
bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses
penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam
menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat
rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.
B. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang
berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap
aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan
menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing
adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya.
Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan
aktifitas kepegawaian yang khas
C. Actuating
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai
dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari
planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan
dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi
imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
D. Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini
membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika
terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan,
manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan
periklanan untuk meningkatkan penjualan.
Fungsi dari controlling adalah
menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja
selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan kembali
pada proses planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru,
berdasarkan hasil dari controlling.
3. Penjelaskan proses
Manegement dari “Henry Fayol / Fayilism” :
1) Planning =
Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi
perencanaan strategi dan perencanaan operasional.
2)Organizing =
Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan
3)Commanding =
Fungsi commanding sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan
dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka
masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
4) Coordinating =
Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan
jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan
pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam
usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
5). Controlling
= Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk
memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan
sesuai target atau tujuan tertentu.
4. Manager
Role dari “Mintz Berg” :
kita akan mempelajari peran-peran
ini dan melihat bagaimana Anda dapat menggunakan pemahaman Anda tentang mereka
untuk meningkatkan keterampilan manajemen Anda. Ada 10 yang dibagi menjadi 3
kategori, yaitu :
a. Peran
manajerial dalam kategori ini melibatkan menyediakan informasi dan ide-ide.
1. Kepala figuran
- Sebagai manajer, Anda memiliki tanggung jawab sosial, upacara dan hukum. Anda
diharapkan menjadi sumber inspirasi. Orang memandang Anda sebagai orang yang
memiliki otoritas, dan sebagai kepala figuran.
2. Pemimpin
- ini adalah di mana Anda memberikan kepemimpinan untuk tim Anda, departemen
Anda atau mungkin seluruh organisasi Anda; dan itu di mana Anda mengelola
kinerja dan tanggung jawab semua orang dalam kelompok.
3. Penghubung -
Manajer harus berkomunikasi dengan kontak internal dan eksternal. Anda harus
dapat jaringan secara efektif atas nama organisasi Anda.
b.
Peran manajerial dalam
kategori ini melibatkan pengolahan informasi.
4.
Monitor
- Dalam perannya ini, Anda secara teratur mencari informasi yang berkaitan
dengan organisasi dan industri, mencari perubahan yang relevan di lingkungan.
Anda juga memantau tim Anda, baik dari segi produktivitas mereka, dan
kesejahteraan mereka.
5.
Penyebar
- ini adalah di mana Anda mengkomunikasikan informasi berpotensi berguna untuk
rekan-rekan Anda dan tim Anda.
6.
Juru
Bicara - Manajer mewakili dan berbicara bagi
organisasi mereka. Dalam peran ini Anda bertanggung jawab untuk transmisi
informasi tentang organisasi dan tujuan kepada orang di luar itu.
c.
Peran manajerial dalam
kategori ini melibatkan menggunakan informasi.
7.
Pengusaha
- Sebagai manajer, Anda membuat dan kontrol perubahan dalam organisasi. Ini
berarti memecahkan masalah, menghasilkan ide-ide baru, dan menerapkannya.
8.
Gangguan
Handler - Ketika sebuah organisasi atau tim
hits hambatan tak terduga, itu manajer yang harus bertanggung jawab. Anda juga
perlu untuk membantu menengahi perselisihan di dalamnya.
9.
Sumber
daya Allocator - Anda juga harus menentukan di
mana sumber daya organisasi yang terbaik diterapkan. Ini melibatkan
mengalokasikan dana, serta staf menugaskan dan sumber daya organisasi lainnya.
10.
Negosiator
- Anda mungkin diperlukan untuk mengambil bagian dalam, dan langsung, negosiasi
penting dalam tim, departemen, atau organisasi Anda.
5.
Teori organisasi klasik
menurut :
a.
Henry Fayol
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep
tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan
konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory ) atau kadang-kadang
disebut dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran
yaitu : birokrasi , teori administrasi, dan manajemen alamiah.
Birokrasi dikembangkan
dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah
dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Teori administrasi
memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi. Aliran manajemen ilmiah
member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau elemen
mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja. Teori klasik mendefinisikan
organisasi sebagai struktur hubungan, kekuassan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang
terjadi bila orang bekerjasama.
TEORI
BIROKRASI
Teori ini dikemukakan
secara jelas. Model organisasi birokrasi ini mempunyai karakteristik - karakteristik
structural tertentu yang dapat dikemukakan di setiap organisasi kompleks dan
modern. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai
berikut :
1. Pembagian kerja yang
jelas.
2. Hirarki wewenang
yang dirumuskan secara baik.
3. Program rasional
dalam pencapaian.
4. Sisitem prosedur
bagi penanganan situasi kerja.
5. System aturan yang
mencangkup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6. Hubungan-hubungan
antar pribadi yang sifatnya “impersonal”.
Jadi birokrasi adalah
sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.
TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi
adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori ini sebagian besar
dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa,
serta Mooney dan Reiley di Amerika.
Henry Fayol seorang
industralis dari perancis pada tahun
1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang
terkenal Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan
Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi
menjadi 6(enam) kelompok :
1. Kegiatan-kegiatan
tehnikal
2. Kegiatan-kegiatan
komersial
3. Kegiatan-kegiatan
financial
4. Kegiatan-kegiatan
keamanan
5. Kegiatan-kegiatan
akutansi
6. Kegiatan-kegiatan
manajerial
Fayol juga mengemukakan
dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan
teori administrasi, yaitu :
1. Pembagian kerja (division work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and
responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual
interest to general interest)
7. Balas jasa (remuneration of personnel)
8. Sentralisasi (centralization)
9. Rantai scalar (scalar chain)
10. Aturan (order)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan
personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif
(initiative)
14. Semangat korps
(esprit de corps)
Disamping itu, fayol
memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen manajemen”
yang juga dikenal dengan Fayol’s
Functionalism atau teori fungsionalisme Fayol , yaitu :
1. Perencanaan
(planning),
2. Pengorganisasian
(organizing),
3. Pemberian perintah
(commanding),
4. Pengkoordinasian
(coordinating), dan
5. Pengawasan
(controlling)
b. Max
Weber
Max Weber mengemukakan tipe ideal birokrasi memiliki beberapa prinsip
sebagai berikut.
1.
Peraturan atau aturan
yang ada dalam birokrasi sangat jelas dan tegas sekali. Hal yang demikian
diperlukan dalam birokrasi terutama untuk menegakan ketertiban dan kelangsungan
dari birokrasi itu sendiri
2.
Terdapat ruang lingkup
kompetensi yang jelas. Orang-orang yang ada dalam birokrasi memiliki
tugas-tugas dan pekerjaan yang dirumuskan secara jelas dan tegas, serta
memiliki kewenangan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas atau
pekerjaan yang diberikan itu. Jadi prinsip pembagian kerja (Division of Labour)
merupakan aspek integraldari birokrasi.
3.
Sumber dari otoritas
atau kewenangan adalah keterampilan teknis, kompetensi dan keahlian
(expertise). Ini merupakan ukuran yang objektif dan berlaku bagi siapapun yang
memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang ada dapat dipromosikan pada suatu
jabatan atau posisi tertentu dalam birokrasi.
4.
Para pelaksana atau
staf administrasi secara tegas dipisahkan dari para pemilik modal atau alat
produksi. Pemilikian alat produksi dan modal dipisahkan dari kepemimpianan ini
dilakukan sebagai upaya untuk dapat membuat keputusan yang rasional dan
objektif.
5.
Prinsip hierarki
menunjukan bahwa tiap-tiap bagian yang lebih rendah posisinya, selalu berada
dibawah perintah dan selalu dibawah pengawasan dari posisi yang lebih tinggi.
Garis komunikasi lebih bersifat vertikal daripada bersifat horizontal.
6.
Tindakan-tindakan,
keputusan-kkeputusan dan aturan-aturan semuanya diadministrasikan dan
diarsipkan secara tertulis. Proses pelaksanaan fungsi organisasi merupakan
suatu yang dapat diketahui oleh siapa pun dan bersifat publik.
Keenam prinsip diatas kemudian dipilah menjadi dua, yaitu
prinsip-prinsip struktural dan prinsip-prinsip prosesual. Prinsip struktural
menunjuk pada beberapa hal penting. Pertama, pekerjaan tidak dirancang sebagai
sesuatu yang mudah dan spele. Pekerjaan dirancang paling tidak bersifat emosional
tetapi efisien dan memiliki tingkat konflik kepentingan yang minimum. Kedua,
segala sesuatu menjadi bersifat umum dan tegas. Fungsi-fungsi dirumuskan secara
jelas dan tegas, orang-orang yang ada dalam birokrasi dapat disalingtukarkan
pada posisi-posisi yang tepat. Prinsip ini memberikan penekanan penting pada
aspek struktural dan aspek administratif dari organisasi, dan hanya memmberikan
perhatian yang kecil pada aspek manusia yang berada dalam organisasi itu yang
melakukan tugas atau pekerjaan. Aspek prosesual, seperti yang dikemukakan Weber
akar dari model birokrasi adalah konsep otoritas dan kekuasaan yang sah untuk
melakukan kontrol. Posisi dalam organisasi memberikan kepada orang yang
menduduki posisi tersebut hak dan tanggung jawab. Artinya bahwa seseorang yang
menerima suatu tugas atau pekerjaan, berarti kepadanya diberikan otoritas yang
sah dan kemudian ia dapat menggunakannya kepada pihak lain yang berada di bawah
posisinya. Weber menyatakan bahwa terdapat tiga sumber otoritas yang dimiliki
seseorang, yaitu otoritas tradisional, otoritas kharismatik, dan otoritas
birokratis. Pimpinan dalam birokrasi memiliki sumber otoritas pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Otoritas yang demikian merupakan otoritas yang sah dan
diproleh melalui persayarakatn dan kualifikasi yang jelas.